Jumat, 03 Desember 2010

Bayi Kembar Siam asal Bandar Masilam ”Simalungun” Lahir di Medan

Bayi kembar siam toracho abdonino atau dempet dada dan perut, lahir melalui operasi Caesar, Kamis (2/12) sekitar pukul 09.30 WIB, di RSUP Haji Adam Malik, Medan. Bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan buah hati pasangan Muslim (35) dan Siti Hajar (35), warga Nagori Bandar Silou, Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun itu, diduga memiliki kelainan di bagian jantung.
Direktur RSUP Haji Adam Malik Medan, dr Azwan Hakim, menerangkan kondisi bayi kembar siam tersebut belum stabil dan dalam proses perawatan setelah lahir melalui operasi Caesar, selama sekitar 10 menit.
“Dari pemeriksaan awal tim medis yang terdiri atas sedikitnya sepuluh dokter spesialis yang menangani bayi kembar siam, tim medis melihat ada kelainan pada bagian jantungnya. Tetapi karena masih dalam tahap pemeriksaan, kita belum bisa memastikan apakah jantung bayi tersebut menyatu,” ujar Azwan.
Mengenai kondisi sang ibu, dari pantauan terakhir tim medis, menurut Azwan kondisinya mulai stabil.
Suami Merasakan Keanehan
Muslim, ayah bayi kembar siam mengaku merasakan beberapa keanehan dari perilaku isterinya saat mengandung buah hati mereka. Selain sering merintih kesakitan di sekitar tubuh bagian belakang, Siti Hajar juga selalu mengidam buah yang berasa pahit dan bergetah.
“Selama ngidam, dia (Siti Hajar, red) tidak pernah mau memakan buah yang manis, tapi dia lebih memilih memakan buah bergetah dan pahit, seperti sawo muda dan nangka muda. Dan setiap malam dia sering merintih kesakitan di punggungnya,” sebut Muslim.
Saat usia kehamilan memasuki bulan ketujuh, sambungnya, Siti Hajar masih ditangani bidan yang membuka praktik tak jauh dari kediaman mereka.
“Saat usia tujuh bulan, keluarga sudah tahu bayi yang dikandung isteri saya kembar. Namun karena hasilnya belum begitu jelas, untuk memastikannya, bidan merujuk ke Rumah Sakit Adam Malik Medan,” katanya.
Setelah memeroleh kepastian mengenai isterinya mengandung bayi kembar siam, selama sebulan terakhir Muslim dan SIti Hajar tinggal di rumah saudara di Tembung. Sehingga mudah mengontrol kehamilan sang isteri di RSUP Haji Adam Malik.
Meskipun berat, namun Muslim mengaku menerima kenyataan bayinya kembar siam. Ia mencoba terus bersabar.
Puncaknya, Kamis (2/12), saat tim medis menjalani operasi Caesar, Muslim melihat langsung kondisi bayinya yang memiliki kelainan di perut dan dada. Muslim pun hanya bisa pasrah jika harus diminta mengorbankan salah satu putrinya.
“Hati saya sebenarnya berharap keduanya bisa selamat. Tetapi jika memang dokter nantinya memutuskan harus ada yang dikorbankan, aku sudah siap dan rela,” ujarnya.
Muslim pun mengaku belum berpikir untuk memberikan nama atas kedua bayi kembarnya itu. (metro)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar