Kendati telah mendapat perawatan khusus, dengan memasang alat bantu pernafasan (ventilator), bayi kembar siam dempet yang lahir melalui operasi caesar di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan (RS HAM) akhirnya meninggal dunia, Rabu (8/12) sore.
Bayi kembar siam yang diberi nama Nabila dan Naila anak dari pasangan Muslim (35) dan Siti Hajar (34) warga Perdagangan Desa Bandar Siloh, Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun, sempat mengalami sesak pernafasan sekitar pukul 10.00 WIB. Kondisi bayi kembali stabil namun sempat membiru.
"Penyebab terjadinya sesak pada pernafasan yang dialami bayi kembar siam yang dempet pada bagian dada dan perut itu karena dari awalnya ada kelainan jantung. Dari analisis, paru-paru dan jantung bayi kembar itu terjepit sehingga pernafasan bayi sesak," kata Direktur SDM, dr M Nur Rasyid SpB kepada wartawan, kemarin.
Dijelaskan, kondisi jantung bayi ada kebocoran antara bilik kanan dan kiri, serambi kanan dan kiri sehingga bercampur antara darah kotor dan bersih.
"Penanganan telah dilakukan yakni terapi oksigen, dan pemasangan ventilator untuk alat bantu pernafasan, dan kondisi bayi kembali stabil dan terus dilakukan kontrol di ruang Intensive Care Unit (ICU)," tukasnya.
Kasus bayi kembar siam di RS HAM Medan ini sudah yang ke-9, sejak tahun 2009. Di antaranya, belum proses pemisahan sudah exit (meninggal, red) akan tetapi lahirnya di RS HAM Medan dan termasuk Nabila dan Naila yang kedua exit di RS HAM Medan.
Sementara itu, orang tua bayi, Muslim (35) pasrah dengan kondisi anak kembarnya. Muslim telah menyerahkan sepenuhnya kepada tim medis untuk mengambil tindakan yang maksimal.
"Dokter telah melakukan yang terbaik, saya hanya bisa pasrah saja menerima itu semua," ungkapnya.
Firasat Muslim sudah terlihat sejak siang ketika anaknya mengalami sesak pernafasan. Saat dilihatnya, kondisi wajah dan tubuh anak keenamnya pucat. Namun Muslim sudah pasrah karena hal itu sudah takdir ilahi.
"Sudah ada firasat sejak siang tadi. Karena kondisi wajah dan tubuhnya Naila dan Nabila pucat. Saya sudah pasrah karena itu sudah takdir ilahi," katanya.(zahendra; MB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar